Monday, July 1, 2013

HPAIR Dubai 2013


Dear Applicant,

Congratulations! You have been accepted to the 2013 Harvard Project for Asian and International Relations Asia Conference. Attached please find the official acceptance letter and other documents containing important information. Please read through them very carefully.

If you have any questions or concerns, please do not hesitate to contact us through email at aconf-help@hpair.org. Congratulations once again and we look forward to meeting you in Dubai this coming August!

Best regards,
Artur Meller
Associate of Delegate Relations
Harvard Project for Asian and International Relations

I opened this mail at midnight and suddenly I got chills over my body for reading this. At first, I had no intention to join this conference. Then my upper classmate asked me to accompany her joining this conference which she had already accepted as a delegate. The wheels keep on rolling. I applied as a delegate for this conference the next day. About three weeks later, I checked my mail and found that there was an email from the conference committee asking me to do the interview session the next day. That email sent to me over three days ago. And I was late. I thought that my chance going to Dubai this year had been over. But a week later, I opened my mail and found the shocking announcement as above.

It's a great honor for me and that was a huge deal. But later I found that the registration deadline was in the next five days. For a second I convinced my self that this is it, I have to reapply next year. There's still a chance for me getting there. But my sister opinion made me doubt. For the next three days, I thought about it. My final decision is I have to go to Dubai in 2014.

 
Dubai


Yes, I have to go to Dubai in 2014. I will attend the 2014 Harvard Project for Asian and International Relation. But for that, I have to apply in the early registration deadline. So that I can have a plenty time to prepare all the things. :')

Tuesday, June 11, 2013

Next Destination : European Dreams


  

"Integrated flood risk management aims to reduce the human and socio-economic losses caused by flooding while taking into account the social, economic and ecological benefits from floods and the use of flood plains or coastal zones. The need for the adoption of a holistic integrated approach to managing flood risks has been reflected in the Flood Directive of the European Parliament."

That's the first paragraph in the Erasmus Mundus Programme in Flood Risk Management's website. The one paragraph that keep me motivated to continue my study, to continue my journey and to achieve my dreams.

The Erasmus Mundus Programme in Flood Risk Management is offered by a consortium consisting of :

1. UNESCO-IHE Institute for Water Education (the Netherlands)
2. Technical University of Dresden (Germany)
3. Technical University of Catalonia (Spain)
4. University of Ljubljana (Slovenia)

As I've stated above, that this programme will take place in four universities in four different countries, the Netherland, Germany, Spain and Slovenia, including some international trips to Denmark, United Kingdom, Bangladesh and Japan. What an interesting offer!

There is an inspirative quote that I found through Google lately, It says " Twenty years from now you will be more disappointed by the things you did NOT do, than by the ones you did do. So throw off the bowlines, sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore, Dream, Discover."

I've already determined my destination. The journey seems a bit rocky. So what I have to do right now is keeping my self motivated, hard working, looking for self development and of course praying to God. A man can make a good plan, but the one from God is the best.


European Dream in Next Two Years? Insya Allah!

Monday, June 10, 2013

Struktur Rangka Batang (Truss Structure)


Sebuah struktur rangka batang adalah sebuah susunan struktur yang tersusun dari bagian struktur dua gaya yang tersambung bersama-sama ke sebuah tatanan dari segitiga-segitiga dengan berbagai macam bentuk. Beberapa contoh dari struktur rangka batang diperlihatkan pada gambar di bawah. Struktur rangka batang dpat digunakan untuk menghubungkan sebuah jarak sepanjang yang diinginkan, dan terutama digunakan secara umum untuk bangunan dengan bentang lantai serta atap yang besar, dan juga digunakan untuk jembatan-jembatan yang panjang. Apabila sebagan besar dari elemen-elemen struktur dan susunan-susunan struktur umumnya ditutupi dengan plafon, lantai, dan dinding dengan tujuan dramatisasi dan estetika, rangka-rangka batang seringkali dengan sengaja dibiarkan terbuka, demi mendapatkan penampilan arsitektural sebuah struktur.

Truss Structure

Idealnya beban-beban rangka batang diterapkan hanya pada titik sambungan dari bagian struktur, yang disebut titik tumpu (joint). Rangka-rangka batang dibangun dengan konstruksi sedemikian rupa sehingga sumbu memanjang dari tiap-tiap bagian struktur yang tersambung bertemu di titik simpul, dan tiap-tiap titik simpulitu dapat ditinjau sebagai titik gaya yang konkuren. Rangka-rangka batang diasumsikan berperilaku seperti sebuah sendi yang menyambungkan semua bagian struktur dan beban-beban apapun yang diterapkan pada tiap-tiap titik simpul, yang biasanya dikenal sebagai sebuah sambungan sendi. Walaupun mungkin diperlukan banyak pengunci (fastener) untuk membentuk sebuah titik simpul rangka batang tunggal yang besar, fakta bahwa semua beban yang tersambung adalah konkuren menghasilkan bagian struktur yang diasumsikan mentransfer momen-momen yang dapat diabaikan di antara bagian struktur itu sendiri pada sambungan-sambungan sendi yang teridealisasi.

Banjir Perkotaan (Urban Flood)


Banjir merupakan fenomena alam dimana terjadi kelebihan air yang tidak tertampung oleh jaringan drainase di suatu daerah sehingga menimbulkan genangan yang merugikan. Kerugian yang diakibatkan banjir seringkali sulit diatasi baik oleh masyarakat maupun instansi terkait. Banjir disebabkan oleh berbagai macam faktor, yaitu:
a.       kondisi daerah tangkapan hujan,
b.      durasi dan intesitas hujan,
c.       tata guna lahan,
d.      kondisi topografi, dan
e.       kapasitas jaringan drainase
Banjir di daerah perkotaan memiliki karakteristik yang berbeda dengan banjir pada alamiah. Pada kondisi di alam, air hujan yang turun ke tanah akan mengalir sesuai kontur tanah yang ada ke arah yang lebih rendah. Untuk daerah perkotaan pada umumnya air hujan yang turun akan dialirkan masuk ke dalam saluran-saluran buatan yang mengalirkan air masuk ke sungai. Kontur lahan yang terdapat di daerah perkotaan direncanakan agar air hujan yang turun mengalir ke dalam saluran-saluran buatan tadi. Ada kalanya, kapasitas saluran tersebut tidak mencukupi untuk menampung air hujan yang terjadi, sehingga mengakibatkan terjadinya banjir.
Kasus-kasus banjir di daerah perkotaan memiliki beberapa masalah yang perlu ditelaah lebih lanjut. Arah aliran yang terjadi tidak lagi sepenuhnya bergantung pada kondisi topografi lahan, karena adanya bangunan-bangunan yang menghalangi arah aliran air. Aliran yang terjadi berubah arah karena membentur bangunan dan mengakibatkan arah aliran menjadi tidak beraturan.

Banjir Perkotaan

Monday, April 29, 2013

Plutea (Plumeria Alba Tea) sebagai Alternatif Pengobatan Penyakit Kanker


Kanker merupakan pertumbuhan sel abnormal secara cepat dan progresif yang disebabkan oleh berbagai macam faktor antara lain karena adanya mutasi gen dan paparan bahan-bahan karsinogenik (Wilson, 2005). Kanker merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di dunia setelah penyakit kardiovaskular.
Pengobatan konvensional yang umum dilakukan pada penyakit kanker antaranya dengan pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi. Namun, terapi kanker secara pembedahan tidak dapat dilakukan khususnya pada sel kanker yang telah menyebar (metastasis), sementara pengobatan kemoterapi dan radiasi dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu diperlukan sebuah alternatif pengobatan terutama yang berasal dari bahan alam yang pastinya mudah didapat, murah, efektif, dan tanpa efek samping (Hawariah : 1998).
Salah satu tanaman yang telah banyak dikenal dan digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia adalah kamboja (Plumeria alba). Kamboja mudah sekali ditemukan dan didapatkan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Masyarakat Indonesia telah lama menggunakan kamboja sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Daun kamboja (Plumeria alba Linn), mengandung senyawa flavonoid, terpenoid, glycoside, dan alkaloid (Hidayat : 2001). Penelitian menjukkan bahwa ekstrak daun kamboja mempunyai potensi toksisitas akut. Hal tersebut berkaitan dengan senyawa yang terdapat dalam daun kamboja yaitu flavonoid.
Flavonoid adalah senyawa polifenol yang banyak tersebar di alam dan memiliki efek potensial yang menguntungkan pada kesehatan manusia sebagai antivirus, anti-alergi, anti-inflamasi, antikanker dan antioksidan.
Melalui metode studi pustaka dan pengumpulan data, maka didapatkan bahwa kandungan favonoid dalam Plumeria alba dapat digunakan sebagai obat antikanker. Mekanisme flavonoid sebagai antikanker ada beberapa teori, yaitu flavonoid sebagai antioksidan, flavonoid sebagai penghambat proliferasi kanker, Flavonoid sebgai penghambat aktivitas reseptor tirosin kinase, dan flavonoid sebagai pengurang resistensi tumor terhadap agen kemoterapi.
Pemanfaatan Plumeria alba sebagai obat anti kanker dilakukan dengan memilih bentuk teh (Plutea). Hal ini terkait dengan teh yang sudah menjadi minuman yang dikenal luas oleh masyarakat sehingga Plutea (Plumeria alba Tea) dapat digunakan sebagai konsumsi sehari-hari yang berguna bagi kesehatan. Selanjutnya Plutea dikemas dalam bentuk teh celup sehingga lebih praktis.

Sunday, April 28, 2013

The Power of Kepepet


Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata Belanda? Sebagian besar mungkin akan menjawab bunga tulip, sebagian lagi mungkin berpikiran kincir angin, atau mungkin kalian masih membayangkan, “penjajah”? Well, in my opinion, Dutch is a pioneer. Sebuah negara yang menyibak tirai pengetahuan dunia tentang pengelolaan sumber daya air.

Bunga Tulip dan Kincir Angin, Ikon Negara Belanda

Belanda merupakan negara dengan sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan laut. Negara ini juga dilalui oleh tiga sungai besar, yaitu Sungai Rijn, Waal, dan Maas. Hal ini membuat Belanda sangat akrab dengan air.  Akan tetapi, air dalam jumlah yang tidak dapat dikendalikan dapat menjadi masalah yang sangat besar. Hal itulah yang dihadapi oleh bangsa Belanda selama ini, yaitu ancaman banjir dari dua penjuru sekaligus, luapan sungai dan muka air pasang.

“God created the world, but the Dutch created Holland”,

adalah sebuah ungkapan dari Rene Descartes yang menggambarkan bagaimana keajaiban bangsa Belanda menciptakan negara bagi mereka sendiri. Ungkapan ini tidak akan terkesan berlebihan apabila kita melihat ke belakang mengenai apa yang telah bangsa Belanda lakukan untuk menyelamatkan negaranya dari ancaman air.

Wilayah Negara Belanda
 
Perjuangan bangsa Belanda dalam menghadapi musuh bebuyutannya telah dimulai jauh pada abad pertengahan dengan memperkenalkan sistem polder. Polder merupakan sebuah sistem pengelolaan air yang kompleks dengan elemen meliputi saluran air, tanggul, pompa, dan kolam penampungan air. Pada perkembangannya, ditambahkan satu lagi elemen dalam sistem ini, yaitu kincir angin yang berfungsi sebagai pompa. Kincir angin inilah yang akhirnya menjadi ikon dari negara Belanda.

Sistem Polder dan Kincir Angin

Selain menggunakan sistem polder untuk mencegah banjir, bangsa Belanda juga berhasil memanfaatkan sistem tersebut untuk mengeringkan lautan. Seperti kita ketahui bahwa Belanda memiliki wilayah yang relatif sempit. Keterbatasan ini mendorong bangsa Belanda untuk merintis teknologi reklamasi. Melalui teknologi ini, bangsa Belanda berhasil menambah luas wilayah negaranya menjadi hampir dua kali lipat.

Badai Laut Utara (1953)
 
Sebuah banjir besar yang diakibatkan oleh badai Laut Utara pada tahun 1953 mendorong Belanda untuk merintis sebuah proyek besar dalam memerangi musuh bebuyutannya, The Delta Project. Proyek tersebut merupakan sebuah proyek futuristik dalam bidang teknologi pengelolaan bajir pada masa mendatang. Bukannya melakukan analisa terhadap banjir yang terdahulu, proyek ini menitikberatkan pada sebuah konsep baru dalam penanggulangan banjir. Secara umum, proyek ini berisi identifikasi pada wilayah utama yang rawan dan perhitungan statistika untuk perencanaan bangunan pengaman yang kompleks. Proyek ini terbukti berhasil dan bahkan digolongkan ke dalam 7 Keajaiban Dunia Modern.

Saat ini Belanda dijadikan panutan dalam usaha pengelolaan sumber daya air. Insinyur-insinyur Belanda menjadi pionir dalam pembangunan proyek-proyek raksasa pengelolaan sumber daya air di seluruh dunia, termasuk penanganan banjir akibat Badai Katrina di Amerika Serikat maupun penanganan banjir di Jakarta.

The Delta Project

Tuhan menciptakan Belanda pada daerah yang tidak menguntungkan secara geografis, tetapi hal tersebut justru membuat mereka bangkit. Mereka sadar betul akan kekurangannya dan berusaha untuk memulai perubahan. Saat ini, terbukti memang bahwa langkah-langkah yang telah mereka lakukan telah menciptakan negara Belanda itu sendiri. Sebuah negara yang sukses karena keterbatasannya. That’s the power of kepepet!


Kanal di Amsterdam
  
Jadi sekarang apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata Belanda?